Dianggap membawa wabah Virus Corona, 25 pemandu karaoke di kawasan eks lokalisasi Gambilangu (GBL) dan Sunan Kuning Semarang, Jawa Tengah ditolak warga saat hendak pulang ke kampung halaman.
Mereka pun terpaksa indekos di sekitar GBL dan Sunan Kuning, sembari menunggu kepastian dari pemerintah kota setempat.
Sejauh ini 25 pemandu lagu tersebut terus dipantau kesehatannya dan tak ada dari mereka yang menunjukkan gejala terinfeksi Covid-19.
Dikutip dari Kompas.com, Kepala Satpol PP Fajar Purwanto menuturkan, tempat karaoke tempat mereka bekerja diketahui telah ditutup.
Satpol PP Kota Semarang menutup semua lokasi hiburan malam setelah warbah corona melanda Kota Semarang dan sekitarnya.
Hal tersebut dilakukan untuk menekan mata rantai penularan Covid-19 dengan mengurangi kerumunan.
Fajar menuturkan, hingga kini 25 pemandu karaoke tersebut telah diberikan pembinaan.
Pihak Satpol PP juga akan mengawal kepulangan mereka.
Fajar menegaskan, kondisi semua pemandu karaoke tersebut dalam keadaan rata-rata normal yakni 36 derajat.
Para pemandu karaoke tersebut diketahui berasal dari sejumlah daerah di wilayah Jawa Tengah.
Nantinya dengan pembinaan dan pendampingan, diharapkan warga bisa menerima mereka.
No comments:
Post a Comment